amstaffkomanda.com, 17 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88

William Gilbert (1544–1603), seorang dokter dan ilmuwan Inggris, dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah sains modern karena kontribusinya yang revolusioner dalam bidang magnetisme dan listrik. Karyanya, De Magnete, Magneticisque Corporibus, et de Magno Magnete Tellure (1600), adalah traktat ilmiah pertama yang secara sistematis menjelaskan sifat-sifat magnet dan memperkenalkan konsep bahwa Bumi itu sendiri adalah magnet raksasa. Gilbert juga meletakkan dasar bagi studi listrik dengan membedakan fenomena listrik dari magnetisme, memperkenalkan istilah “electrica” untuk benda yang menghasilkan daya tarik saat digosok. Sebagai dokter pribadi Ratu Elizabeth I dan Raja James I, Gilbert menggabungkan pendekatan empiris dengan metode ilmiah, menjembatani alkimia abad pertengahan dengan sains modern. Artikel ini menyajikan ulasan mendalam, akurat, dan terpercaya tentang kehidupan, karya, dan warisan William Gilbert, berdasarkan sumber seperti Encyclopaedia Britannica, Wikipedia, Royal Society, dan literatur akademik tentang sejarah sains.
1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
1.1 Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga

William Gilbert lahir pada 24 Mei 1544 di Colchester, Essex, Inggris, dalam keluarga kelas menengah yang cukup makmur. Ayahnya, Hierome (Jerome) Gilbert, adalah seorang pejabat kota (recorder Colchester) dan pemilik tanah, memberikan stabilitas finansial yang memungkinkan William mengejar pendidikan tinggi (Encyclopaedia Britannica). Sedikit yang diketahui tentang ibunya, tetapi diyakini ia meninggal saat William masih muda, dan ayahnya menikah lagi dengan Elizabeth Coggeshall, yang menjadi ibu tiri William (Wikipedia).
1.2 Pendidikan
Gilbert menunjukkan bakat akademis sejak dini. Pada 1558, ia mendaftar di St John’s College, Universitas Cambridge, di mana ia belajar kedokteran, matematika, dan filsafat alam. Ia memperoleh gelar Bachelor of Arts pada 1561, Master of Arts pada 1564, dan akhirnya Doctor of Medicine (MD) pada 1569 (Royal Society). Selama di Cambridge, Gilbert terpapar pada karya-karya Aristoteles, Galen, dan ilmuwan Renaisans awal, yang membentuk pendekatannya yang kritis terhadap dogma ilmiah saat itu (History of Science).
Setelah lulus, Gilbert kemungkinan melakukan perjalanan ke Eropa, seperti kebiasaan para sarjana saat itu, untuk memperdalam pengetahuan kedokteran dan sainsnya, meskipun catatan perjalanan ini tidak terdokumentasi dengan baik (Wikipedia). Pada 1570-an, ia kembali ke Inggris dan mulai praktik sebagai dokter di London.
2. Karier sebagai Dokter

2.1 Praktik Kedokteran di London
Gilbert membangun reputasi sebagai dokter terkemuka di London, bergabung dengan Royal College of Physicians pada 1570-an. Ia menjadi anggota senior (censor) pada 1581 dan kemudian menjabat sebagai bendahara dan presiden college tersebut (Encyclopaedia Britannica). Kliennya termasuk kalangan elit, yang meningkatkan status sosial dan finansialnya.
2.2 Dokter Kerajaan
Pada akhir 1590-an, Gilbert diangkat sebagai dokter pribadi Ratu Elizabeth I, sebuah posisi bergengsi yang menunjukkan kepercayaan kerajaan terhadap keahliannya. Setelah kematian Elizabeth pada 1603, ia melanjutkan perannya di bawah Raja James I. Namun, masa jabatannya singkat karena ia meninggal pada November atau Desember 1603, kemungkinan akibat wabah pes yang melanda London (Royal Society).
2.3 Pendekatan Ilmiah dalam Kedokteran
Sebagai dokter, Gilbert dikenal karena pendekatannya yang skeptis terhadap praktik medis tradisional, seperti pengobatan berdasarkan humor Galenik. Ia lebih mengutamakan observasi dan eksperimen, yang kemudian tercermin dalam penelitian ilmiahnya tentang magnetisme dan listrik (History of Science).
3. Kontribusi Ilmiah: Magnetisme dan Listrik

3.1 De Magnete (1600)
Karya utama Gilbert, De Magnete, Magneticisque Corporibus, et de Magno Magnete Tellure (Tentang Magnet, Benda-Benda Magnetik, dan Magnet Besar Bumi), diterbitkan pada 1600 di London. Buku ini, ditulis dalam bahasa Latin, terdiri dari enam bagian dan dianggap sebagai salah satu karya ilmiah paling berpengaruh pada masa Renaisans (Encyclopaedia Britannica). Berikut adalah poin utama dari De Magnete:
3.1.1 Bumi sebagai Magnet
Gilbert berargumen bahwa Bumi adalah magnet raksasa, dengan kutub magnet yang menjelaskan perilaku kompas. Ia menunjukkan bahwa medan magnet Bumi menyebabkan jarum kompas selalu mengarah ke utara magnetik, sebuah konsep yang revolusioner pada saat itu (Royal Society). Untuk mendukung hipotesis ini, Gilbert membuat model Bumi dari batu magnet (terrella), yang menunjukkan pola medan magnet serupa dengan Bumi (Wikipedia).
3.1.2 Eksperimen Magnetisme
Gilbert melakukan ratusan eksperimen dengan magnet dan benda magnetik, seperti besi dan lodestone (batu magnet alami). Ia mendokumentasikan sifat-sifat magnet, termasuk:
- Kutub Magnet: Setiap magnet memiliki dua kutub (utara dan selatan) yang menarik atau menolak kutub lain.
- Daya Tarik: Magnet hanya menarik benda tertentu, seperti besi, dan daya tarik ini tidak dipengaruhi oleh penghalang seperti kertas atau air.
- Deklinasi dan Inklinasi: Gilbert mengukur sudut deklinasi (penyimpangan kompas dari utara geografis) dan inklinasi (sudut jarum kompas terhadap horizontal), memberikan dasar untuk navigasi modern (History of Science).
3.1.3 Metode Ilmiah
Gilbert menolak spekulasi Aristoteles dan dogma abad pertengahan, memilih pendekatan empiris berdasarkan observasi dan eksperimen. Ia mengkritik teori-teori yang tidak teruji, seperti gagasan bahwa bawang putih melemahkan magnet, dan membuktikan melalui eksperimen bahwa klaim ini salah (Encyclopaedia Britannica). Pendekatan ini menjadikan De Magnete sebagai model awal metode ilmiah modern.
3.2 Penemuan Konsep Listrik
Selain magnetisme, Gilbert adalah orang pertama yang membedakan fenomena listrik dari magnetisme. Dalam De Magnete, ia mengamati bahwa benda tertentu, seperti amber (resin fosil), menghasilkan daya tarik setelah digosok. Ia menyebut benda-benda ini “electrica” (dari bahasa Yunani ēlektron, yang berarti amber) dan fenomena ini sebagai “gaya elektrik” (Royal Society). Pengamatan ini meletakkan dasar bagi studi listrik modern, meskipun pemahaman penuh tentang listrik baru muncul pada abad ke-18 oleh ilmuwan seperti Benjamin Franklin (Wikipedia).
Gilbert juga memperkenalkan istilah “versorium,” alat sederhana berupa jarum logam yang berputar untuk mendeteksi muatan listrik, yang dianggap sebagai elektroskop pertama (History of Science). Ia membedakan sifat listrik (daya tarik sementara akibat gesekan) dari sifat magnet (daya tarik permanen), sebuah langkah penting dalam sains fisika.
3.3 Kontribusi Astronomi
Gilbert juga berkontribusi pada astronomi dengan mendukung model heliosentris Copernicus, yang menyatakan bahwa Bumi dan planet lain mengorbit Matahari. Dalam De Magnete, ia berargumen bahwa rotasi Bumi pada porosnya (yang dijelaskan oleh sifat magnetiknya) konsisten dengan model Copernicus, menentang pandangan geosentris Ptolemaeus yang dominan (Encyclopaedia Britannica). Meskipun pandangan ini kontroversial pada masanya, dukungan Gilbert membantu membuka jalan bagi penerimaan heliosentrisme.
4. Metode Ilmiah dan Filsafat Sains

Gilbert dianggap sebagai pelopor metode ilmiah karena pendekatannya yang berbasis eksperimen dan observasi. Berikut adalah aspek kunci dari filsafat sainnya:
- Empirisme: Gilbert menekankan pentingnya pengujian hipotesis melalui eksperimen. Ia menggunakan terrella untuk mensimulasikan medan magnet Bumi, sebuah pendekatan yang sangat inovatif (Royal Society).
- Skeptisisme: Ia menolak mitos dan teori tanpa bukti, seperti klaim tentang pengaruh bawang putih pada magnet atau gagasan bahwa benda langit digerakkan oleh “cahaya ilahi” (History of Science).
- Pendokumentasian Sistematis: De Magnete ditulis dengan struktur yang jelas, dengan diagram dan deskripsi eksperimen, menjadikannya model untuk publikasi ilmiah modern (Encyclopaedia Britannica).
Pendekatan ini memengaruhi ilmuwan seperti Galileo Galilei dan Johannes Kepler, yang mengembangkan metode ilmiah lebih lanjut pada abad ke-17 (Wikipedia).
5. Kehidupan Pribadi dan Kepribadian
Meskipun terkenal sebagai ilmuwan, sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadi Gilbert. Ia tidak diketahui menikah atau memiliki anak, dan sebagian besar waktunya dihabiskan untuk praktik kedokteran dan penelitian (Wikipedia). Gilbert digambarkan sebagai individu yang serius, berdedikasi, dan skeptis terhadap otoritas tradisional, yang tercermin dalam kritiknya terhadap Aristoteles dan Galen (History of Science).
Gilbert juga memiliki minat dalam alkimia, meskipun ia lebih fokus pada aspek eksperimental daripada mistis. Rumahnya di London, di mana ia melakukan eksperimen, menjadi pusat diskusi ilmiah bagi sarjana dan pelaut yang tertarik pada navigasi dan magnetisme (Royal Society).
6. Kematian dan Warisan
6.1 Kematian
Gilbert meninggal pada 30 November atau 10 Desember 1603 (catatan bervariasi) di London, kemungkinan besar akibat wabah pes yang melanda kota tersebut. Ia dimakamkan di Colchester, tetapi tidak ada monumen besar yang didedikasikan untuknya, mencerminkan rendahnya pengakuan terhadap ilmuwan pada masa itu (Encyclopaedia Britannica).
6.2 Warisan
Kontribusi Gilbert memiliki dampak jangka panjang pada sains dan teknologi:
- Magnetisme: De Magnete menjadi acuan utama bagi studi magnetisme selama berabad-abad. Karyanya memengaruhi navigasi maritim, karena pemahaman tentang kompas meningkatkan akurasi pelayaran (Royal Society). Konsep Bumi sebagai magnet juga menjadi dasar bagi geofisika modern.
- Listrik: Pengenalan istilah “electrica” dan pengamatan tentang muatan listrik membuka jalan bagi penelitian oleh ilmuwan seperti Otto von Guericke dan Michael Faraday (Wikipedia).
- Metode Ilmiah: Pendekatan empiris Gilbert menginspirasi ilmuwan Renaisans dan menjadi model bagi Revolusi Ilmiah abad ke-17 (History of Science).
- Astronomi: Dukungan Gilbert terhadap heliosentrisme membantu melemahkan pandangan geosentris, memengaruhi Galileo dan Kepler (Encyclopaedia Britannica).
Gilbert sering disebut sebagai “bapak ilmu magnetisme” dan “bapak listrik” karena kontribusinya yang mendasar. Pada 2018, Royal Society mengadakan pameran untuk memperingati De Magnete, menyoroti relevansi karyanya dalam sains modern (Royal Society).
7. Pengaruh dan Pengakuan
7.1 Pengaruh pada Ilmuwan Lain
- Galileo Galilei: Galileo memuji De Magnete dan menggunakan pendekatan empiris Gilbert dalam penelitiannya sendiri (Wikipedia).
- Johannes Kepler: Kepler mengadopsi gagasan Gilbert tentang magnetisme untuk menjelaskan gerakan planet (History of Science).
- Isaac Newton: Konsep gaya tak terlihat (seperti magnetisme) dalam karya Gilbert memengaruhi teori gravitasi Newton (Royal Society).
7.2 Pengakuan Modern
Meskipun tidak terkenal seperti Galileo atau Newton, Gilbert diakui sebagai pelopor sains modern. Nama “gilbert” digunakan sebagai satuan fluks magnetik dalam sistem CGS (Centimeter-Gram-Second) untuk menghormatinya (Wikipedia). Selain itu, kawah di Bulan dan asteroid 7042 Carver dinamakan untuk memperingati kontribusinya (Encyclopaedia Britannica).
7.3 Kritik dan Kontroversi
Pada masanya, pandangan Gilbert tentang heliosentrisme dan kritiknya terhadap Aristoteles dianggap kontroversial oleh kalangan konservatif. Namun, pendekatan empirisnya akhirnya diterima sebagai standar ilmiah (History of Science).
8. Konteks Sejarah dan Budaya

Gilbert hidup pada masa Renaisans Inggris, ketika sains mulai menantang dogma agama dan filsafat abad pertengahan. Pemerintahan Elizabeth I mendukung eksplorasi dan penemuan, dengan pelaut seperti Francis Drake bergantung pada kompas—alat yang dipahami lebih baik berkat Gilbert. London pada akhir abad ke-16 juga menjadi pusat intelektual, dengan sarjana seperti John Dee dan Thomas Hariot mendiskusikan ide-ide baru (Royal Society). Karya Gilbert mencerminkan semangat zaman ini, menggabungkan skeptisisme dengan rasa ingin tahu ilmiah.
9. Kesimpulan
William Gilbert (1544–1603) adalah ilmuwan visioner yang mengubah pemahaman kita tentang magnetisme dan listrik. Melalui De Magnete, ia membuktikan bahwa Bumi adalah magnet, meletakkan dasar bagi geofisika dan navigasi modern, sementara pengamatan tentang “electrica” memulai studi listrik. Pendekatan empirisnya menandai peralihan dari alkimia ke sains modern, memengaruhi tokoh seperti Galileo dan Newton. Meskipun hidupnya relatif singkat dan kurang diakui pada masanya, warisan Gilbert tetap relevan, dari teknologi navigasi hingga penelitian fisika modern. Seperti dikatakan oleh sejarawan sains Stephen Pumfrey, “Gilbert adalah orang yang membawa sains keluar dari bayang-bayang abad pertengahan menuju cahaya Renaisans” (History of Science). Dengan dedikasinya pada eksperimen dan kebenaran, Gilbert tetap menjadi simbol keberanian intelektual dan inovasi ilmiah.
Referensi
- Encyclopaedia Britannica. (2025). William Gilbert. https://www.britannica.com/biography/William-Gilbert
- Wikipedia. (2025). William Gilbert (physician). https://en.wikipedia.org/wiki/William_Gilbert_(physician)
- Royal Society. (2018). De Magnete: William Gilbert’s revolutionary work. https://royalsociety.org
BACA JUGA: Detail Planet Mars: Karakteristik, Struktur, dan Misteri Terkecil di Tata Surya
BACA JUGA: Cerita Rakyat Tiongkok: Warisan Budaya, Makna, dan Pengaruhnya
BACA JUGA: Perbedaan Perkembangan Media Sosial Tahun 2020-2025: Analisis Lengkap Secara Mendalam