amstaffkomanda.com, 21 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Alessandro Volta (1745–1827), seorang fisikawan Italia, diakui sebagai salah satu tokoh kunci dalam sejarah listrik karena penemu annya yang revolusioner, yaitu voltaic pile atau baterai listrik pertama pada tahun 1800. Penemu an ini tidak hanya membuktikan bahwa listrik dapat dihasilkan melalui reaksi kimia, tetapi juga meletakkan dasar bagi perkembangan teknologi listrik modern. Artikel ini menyajikan panduan lengkap tentang kehidupan Alessandro Volta, konteks dan proses penemu an voltaic pile, karakteristik teknis penemuannya, dampaknya terhadap sains dan teknologi, serta relevansinya hingga masa depan, berdasarkan sumber terpercaya seperti Encyclopaedia Britannica, IEEE Xplore, Royal Society of Chemistry, History of Science, dan lainnya hingga Mei 2025.
1. Biografi Alessandro Volta

1.1. Kehidupan Awal
- Lahir: Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta lahir pada 18 Februari 1745 di Como, Lombardy, Italia, dalam keluarga bangsawan yang religius (Encyclopaedia Britannica, 2024).
- Pendidikan: Meskipun awalnya didorong untuk menjadi pendeta, Volta menunjukkan minat besar pada ilmu pengetahuan, terutama fisika dan kimia. Ia belajar secara otodidak dan menghadiri seminari lokal di Como (sciencehistory.org, 2023).
- Minat Awal: Pada usia 18 tahun, Volta mulai menulis surat kepada ilmuwan terkenal tentang fenomena listrik statis, menunjukkan pemahaman mendalam tentang karya Benjamin Franklin dan lainnya (History of Science, 2022).
1.2. Karier Akademik
- Guru Fisika: Pada 1774, Volta diangkat sebagai guru fisika di Royal School di Como, di mana ia mulai bereksperimen dengan listrik (Encyclopaedia Britannica, 2024).
- Profesor Universitas: Pada 1779, ia menjadi profesor fisika eksperimental di Universitas Pavia, posisi yang dipegangnya selama hampir 40 tahun (IEEE Xplore, 2023).
- Penemuan Awal:
- Elektroforus (1775): Alat untuk menghasilkan dan menyimpan muatan listrik statis, yang meningkatkan kemampuan ilmuwan untuk mempelajari listrik (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Kondensor Listrik: Alat untuk mendeteksi muatan listrik kecil (sciencehistory.org, 2023).
1.3. Kehidupan Pribadi dan Warisan
- Keluarga: Volta menikahi Teresa Peregrini pada 1794 dan memiliki tiga anak. Ia dikenal sebagai pribadi sederhana dan religius (Encyclopaedia Britannica, 2024).
- Penghargaan: Pada 1801, Napoleon Bonaparte menghadiahkan Volta medali emas dan gelar Count atas kontribusinya pada sains. Namanya diabadikan dalam satuan tegangan listrik, volt (IEEE Xplore, 2023).
- Wafat: Volta meninggal pada 5 Maret 1827 di Como, meninggalkan warisan yang mengubah dunia sains dan teknologi (sciencehistory.org, 2023).
2. Konteks Penemuan Voltaic Pile

2.1. Latar Belakang Ilmiah
Pada akhir abad ke-18, listrik masih menjadi bidang baru dalam sains. Dua jenis listrik dikenal:
- Listrik Statis: Dihasilkan melalui gesekan, seperti pada eksperimen Benjamin Franklin dengan layang-layang dan petir (History of Science, 2022).
- Listrik Dinamis: Arus listrik yang mengalir, yang masih kurang dipahami (Royal Society of Chemistry, 2023).
Perdebatan besar terjadi antara dua ilmuwan Italia:
- Luigi Galvani: Pada 1780-an, Galvani menemukan bahwa kaki katak berkedut ketika disentuh logam berbeda dalam kondisi tertentu, yang ia sebut “listrik hewani” (Encyclopaedia Britannica, 2024).
- Alessandro Volta: Volta menentang teori Galvani, berargumen bahwa kedutan disebabkan oleh reaksi kimia antara dua logam berbeda dan cairan dalam tubuh katak, bukan listrik yang berasal dari hewan (IEEE Xplore, 2023).
2.2. Eksperimen Volta
- Hipotesis: Volta berhipotesis bahwa listrik dihasilkan dari kontak dua logam berbeda (misalnya, tembaga dan seng) dalam lingkungan elektrolit, seperti air garam (sciencehistory.org, 2023).
- Eksperimen Awal: Pada 1790-an, Volta bereksperimen dengan pasangan logam dan larutan garam, mengamati bahwa kombinasi ini menghasilkan arus listrik kecil (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Pengembangan Voltaic Pile: Pada 1800, Volta menyusun tumpukan (pile) berlapis-lapis dari cakram tembaga dan seng, dipisahkan oleh kain atau kertas yang dibasahi air garam, yang menghasilkan arus listrik stabil (Encyclopaedia Britannica, 2024).
2.3. Publikasi dan Pengakuan
- Pada 20 Maret 1800, Volta menulis surat kepada Royal Society di London, menjelaskan penemu an voltaic pile dalam makalah berjudul On the Electricity Excited by the Mere Contact of Conducting Substances of Different Kinds (IEEE Xplore, 2023).
- Penemuan ini segera diuji dan dikonfirmasi oleh ilmuwan Eropa, menjadikan Volta sebagai tokoh terkemuka dalam sains (History of Science, 2022).
3. Karakteristik Penemuan Voltaic Pile

Voltaic pile adalah baterai listrik pertama yang menghasilkan arus listrik secara terus-menerus melalui reaksi kimia. Berikut adalah karakteristik teknisnya:
3.1. Desain dan Komponen
- Struktur:
- Tumpukan berlapis-lapis dari cakram logam: tembaga (anoda) dan seng (katoda), disusun secara bergantian (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Setiap pasangan logam dipisahkan oleh kain atau kertas yang dibasahi larutan elektrolit, biasanya air garam atau asam encer (sciencehistory.org, 2023).
- Ukuran: Versi awal bervariasi, tetapi biasanya terdiri dari 20–60 pasang cakram, menghasilkan tegangan beberapa volt (Encyclopaedia Britannica, 2024).
- Bahan:
- Tembaga dan Seng: Logam yang berbeda potensial elektrokimianya untuk menghasilkan beda potensial (IEEE Xplore, 2023).
- Elektrolit: Air garam (natrium klorida) atau larutan asam sulfat encer untuk memfasilitasi aliran ion (Royal Society of Chemistry, 2023).
3.2. Prinsip Kerja
- Reaksi Elektrokimia:
- Pada katoda (seng), oksidasi terjadi: Zn → Zn²⁺ + 2e⁻, melepaskan elektron (sciencehistory.org, 2023).
- Pada anoda (tembaga), reduksi terjadi, menyerap elektron dari sirkuit eksternal (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Elektrolit memungkinkan ion bergerak antara logam, menjaga keseimbangan muatan (IEEE Xplore, 2023).
- Arus Listrik: Elektron mengalir melalui kawat eksternal yang menghubungkan tembaga dan seng, menghasilkan arus listrik (Encyclopaedia Britannica, 2024).
- Tegangan: Setiap pasang cakram menghasilkan sekitar 0,76 volt, sehingga tumpukan dengan 20 pasang menghasilkan sekitar 15 volt (History of Science, 2022).
3.3. Karakteristik Teknis
- Tegangan: Bergantung pada jumlah pasang cakram (0,76 volt per pasang) (IEEE Xplore, 2023).
- Arus: Terbatas, hanya beberapa miliampere, cukup untuk eksperimen sains tetapi tidak untuk aplikasi praktis besar (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Daya Tahan: Voltaic pile cepat habis karena korosi seng dan pengeringan elektrolit (sciencehistory.org, 2023).
- Portabilitas: Ringkas dan mudah dibuat, memungkinkan eksperimen di berbagai laboratorium (Encyclopaedia Britannica, 2024).
3.4. Kelebihan
- Menghasilkan arus listrik stabil untuk pertama kalinya, berbeda dari listrik statis yang tidak kontinu (History of Science, 2022).
- Mudah direproduksi dengan bahan sederhana (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Membuka bidang elektrokimia dan memungkinkan eksperimen listrik yang lebih kompleks (IEEE Xplore, 2023).
3.5. Kelemahan
- Daya Tahan Rendah: Elektrolit mengering dan seng terkorosi, membatasi umur baterai (sciencehistory.org, 2023).
- Arus Kecil: Tidak cukup kuat untuk aplikasi industri awal (Encyclopaedia Britannica, 2024).
- Efek Samping Kimia: Pelepasan gas hidrogen selama reaksi dapat menyebabkan ledakan kecil jika tidak dikelola (Royal Society of Chemistry, 2023).
4. Dampak Penemuan Voltaic Pile

Penemu an Volta memiliki dampak besar pada sains, teknologi, dan masyarakat:
4.1. Kemajuan Ilmiah
- Elektrokimia: Voltaic pile memungkinkan ilmuwan seperti Humphry Davy dan Michael Faraday untuk mempelajari hubungan antara listrik dan reaksi kimia, menghasilkan penemu an seperti elektrolisis (History of Science, 2022).
- Elektromagnetisme: Penemu an Volta menginspirasi Hans Christian Ørsted dan Faraday untuk mengembangkan teori elektromagnetisme, dasar generator dan motor listrik (IEEE Xplore, 2023).
- Fisika Modern: Voltaic pile mempercepat pemahaman tentang arus listrik dan tegangan (Royal Society of Chemistry, 2023).
4.2. Teknologi
- Baterai Modern: Voltaic pile adalah cikal bakal baterai modern, seperti baterai lithium-ion yang digunakan di ponsel dan kendaraan listrik (sciencehistory.org, 2023).
- Telegraf: Arus listrik dari baterai memungkinkan pengembangan telegraf pada 1830-an, merevolusi komunikasi jarak jauh (Encyclopaedia Britannica, 2024).
- Penerangan Listrik: Penemuan Volta menjadi langkah awal menuju lampu listrik dan sistem kelistrikan (IEEE Xplore, 2023).
4.3. Sosial dan Ekonomi
- Industrialisasi: Listrik menjadi pendorong utama Revolusi Industri Kedua, meningkatkan produktivitas dan inovasi (History of Science, 2022).
- Pendidikan: Penemu an Volta mempopulerkan studi fisika dan kimia di universitas Eropa (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Pengakuan Global: Nama volt sebagai satuan tegangan diadopsi secara internasional pada 1881, mengabadikan warisan Volta (Encyclopaedia Britannica, 2024).
5. Tantangan dan Kritik terhadap Penemuan Volta

Meskipun revolusioner, penemu an Volta menghadapi tantangan dan kritik:
5.1. Debat dengan Galvani
- Pendukung Galvani menuduh Volta mengabaikan aspek biologis listrik, meskipun Volta akhirnya terbukti benar bahwa listrik berasal dari reaksi kimia (History of Science, 2022).
- Perdebatan ini memperkaya diskusi ilmiah, tetapi memperlambat penerimaan voltaic pile di beberapa kalangan (Encyclopaedia Britannica, 2024).
5.2. Keterbatasan Teknologi
- Voltaic pile tidak praktis untuk aplikasi skala besar karena arus kecil dan umur pendek (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Ilmuwan seperti Davy harus mengembangkan versi yang lebih besar dan efisien untuk eksperimen lanjutan (sciencehistory.org, 2023).
5.3. Risiko Keamanan
- Pelepasan gas hidrogen menimbulkan risiko kebakaran, yang membatasi penggunaan awal (IEEE Xplore, 2023).
- Kurangnya isolasi yang baik menyebabkan kebocoran arus, berbahaya bagi pengguna (History of Science, 2022).
6. Relevansi dan Masa Depan Penemuan Volta
6.1. Warisan dalam Teknologi Modern
- Baterai Lithium-Ion: Prinsip elektrokimia Volta masih digunakan dalam baterai modern untuk ponsel, laptop, dan kendaraan listrik (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Energi Terbarukan: Baterai berbasis elektrokimia mendukung penyimpanan energi dari panel surya dan turbin angin (IEEE Xplore, 2023).
- Medis: Perangkat seperti pacemaker dan alat bantu dengar bergantung pada teknologi baterai yang berasal dari konsep Volta (sciencehistory.org, 2023).
6.2. Inovasi Masa Depan
- Baterai Solid-State: Penelitian baterai dengan elektrolit padat bertujuan meningkatkan efisiensi dan keamanan, tetap berdasarkan prinsip Volta (IEEE Xplore, 2023).
- Baterai Kuantum: Konsep baru yang menggabungkan elektrokimia dengan mekanika kuantum sedang dieksplorasi (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Energi Hijau: Baterai berbasis bahan ramah lingkungan, seperti natrium atau magnesium, sedang dikembangkan untuk menggantikan lithium (sciencehistory.org, 2023).
6.3. Pendidikan dan Inspirasi
- Penemu an Volta diajarkan di sekolah sebagai bagian dari sejarah sains, menginspirasi generasi baru untuk mengejar fisika dan kimia (Encyclopaedia Britannica, 2024).
- Museum seperti Museo Volta di Como memamerkan replika voltaic pile dan alat-alat Volta, menarik wisatawan dan peneliti (austria.info, 2024).
7. Keunggulan dan Tantangan Penemuan Volta
7.1. Keunggulan
- Revolusi Listrik: Voltaic pile memperkenalkan arus listrik stabil, membuka bidang elektrokimia dan elektromagnetisme (History of Science, 2022).
- Kesederhanaan: Desain sederhana memungkinkan replikasi luas oleh ilmuwan (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Warisan Abadi: Nama volt dan prinsip elektrokimia tetap relevan dalam teknologi modern (IEEE Xplore, 2023).
- Dampak Sosial: Memfasilitasi komunikasi, penerangan, dan industrialisasi (Encyclopaedia Britannica, 2024).
7.2. Tantangan
- Efisiensi Rendah: Arus kecil dan umur pendek membatasi aplikasi awal (sciencehistory.org, 2023).
- Risiko Keamanan: Gas hidrogen dan kebocoran arus menimbulkan bahaya (Royal Society of Chemistry, 2023).
- Debat Ilmiah: Perlawanan dari pendukung Galvani memperlambat adopsi (History of Science, 2022).
8. Kesimpulan
Alessandro Volta, melalui penemu an voltaic pile pada tahun 1800, mengubah pemahaman dunia tentang listrik dan meletakkan dasar bagi teknologi modern. Dengan desain sederhana namun revolusioner, voltaic pile menghasilkan arus listrik stabil melalui reaksi kimia antara tembaga, seng, dan elektrolit, membuktikan bahwa listrik bukan hanya fenomena statis (Encyclopaedia Britannica, IEEE Xplore, 2023). Karakteristiknya, seperti tegangan 0,76 volt per pasang cakram dan portabilitas, memungkinkan eksperimen sains yang belum pernah terjadi sebelumnya, meskipun memiliki keterbatasan seperti arus kecil dan umur pendek (Royal Society of Chemistry, sciencehistory.org, 2023). Dampaknya meluas dari elektrokimia hingga teknologi baterai modern, memengaruhi komunikasi, energi, dan kesehatan (History of Science, 2022). Meskipun menghadapi tantangan seperti debat dengan Galvani dan risiko keamanan, warisan Volta tetap hidup dalam satuan volt dan inovasi seperti baterai lithium-ion (Encyclopaedia Britannica, 2024). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs seperti britannica.com, sciencehistory.org, atau literatur sains seperti IEEE Xplore dan Royal Society of Chemistry. Penemu an Volta bukan hanya tonggak sejarah, tetapi juga inspirasi untuk masa depan energi dan teknologi.
BACA JUGA: Tim Berners-Lee: Pencetus World Wide Web dan Karya Revolusioner yang Mengubah Dunia
BACA JUGA: Pengertian dan Perbedaan Paham Komunisme Menurut Marxisme: Analisis Mendalam
BACA JUGA: Pemikiran Klasik Federalisme: Prinsip, Tokoh, dan Relevansi dalam Tata Kelola Modern