Michael Faraday (1791–1867): Kehidupan, Kontribusi Ilmiah, dan Warisan Abadi dalam Sains

Michael Faraday (1791–1867): Kehidupan, Kontribusi Ilmiah, dan Warisan Abadi dalam Sains

amstaffkomanda.com, 22 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88

Michael Faraday (22 September 1791 – 25 Agustus 1867) adalah salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah, dikenal sebagai bapak elektromagnetisme dan pelopor kimia modern. Meskipun berasal dari latar belakang sederhana dengan pendidikan formal yang terbatas, Faraday berhasil merevolusi pemahaman kita tentang listrik dan magnetisme melalui eksperimen yang cerdas dan ketekunan luar biasa. Penemuannya, seperti induksi elektromagnetik dan generator listrik, menjadi fondasi teknologi modern, mulai dari pembangkit listrik hingga motor elektrik. Selain itu, ia juga memberikan kontribusi signifikan dalam kimia, termasuk penemuan benzena dan hukum elektrolisis. Hingga Mei 2025, warisan Faraday tetap relevan, menginspirasi ilmuwan dan insinyur dalam pengembangan energi berkelanjutan dan teknologi canggih. Artikel ini mengulas secara mendalam kehidupan Faraday, pencapaian ilmiah nya, tantangan yang dihadapinya, dan dampak abadinya, berdasarkan sumber-sumber terpercaya.

1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang

Kelahiran dan Keluarga

Michael Faraday lahir pada 22 September 1791 di Newington Butts, Surrey, Inggris (sekarang bagian dari London). Ia adalah anak ketiga dari empat bersaudara dalam keluarga miskin. Ayahnya, James Faraday, adalah pandai besi yang sering sakit, sementara ibunya, Margaret Hastwell, mengelola rumah tangga dengan penuh dedikasi (britannica.com, 2025). Keluarga Faraday adalah anggota Sandemanian, sebuah sekte Kristen kecil yang menekankan kesederhanaan dan iman kuat, yang sangat memengaruhi nilai-nilai moral dan disiplin Faraday (royalsociety.org, 2024).

Pendidikan dan Awal Karier

Karena kemiskinan keluarga, Faraday hanya menerima pendidikan dasar, belajar membaca, menulis, dan berhitung di sekolah minggu setempat. Pada usia 14 tahun, ia menjadi magang di toko penjilid buku milik George Riebau di London. Pekerjaan ini memungkinkannya mengakses berbagai buku, yang memicu minatnya pada sains, terutama setelah membaca Conversations on Chemistry karya Jane Marcet dan artikel tentang listrik di Encyclopaedia Britannica (biography.com, 2024).

Pada 1812, seorang pelanggan toko, William Dance, memberi Faraday tiket untuk menghadiri kuliah Humphry Davy, seorang kimiawan terkenal, di Royal Institution. Terpesona oleh kuliah tersebut, Faraday menyalin catatan kuliahnya dengan rapi, menjilidnya, dan mengirimkannya kepada Davy sebagai permohonan pekerjaan. Pada 1813, Davy mempekerjakan Faraday sebagai asisten laboratorium di Royal Institution setelah asisten sebelumnya dipecat (history.com, 2024).

2. Karier Ilmiah dan Kontribusi Utama

Faraday bekerja di Royal Institution selama hampir 50 tahun, naik dari asisten laboratorium menjadi Direktur Laboratorium (1825) dan Profesor Kimia Fullerian pertama (1833). Kontribusinya di bidang elektromagnetisme dan kimia mengubah paradigma sains pada abad ke-19.

Elektromagnetisme

Faraday adalah pelopor dalam memahami hubungan antara listrik dan magnetisme, yang menjadi dasar teknologi modern.

  • Induksi Elektromagnetik (1831): Pada Agustus 1831, Faraday menemukan bahwa gerakan magnet di dalam kumparan kawat menghasilkan arus listrik, sebuah fenomena yang disebut induksi elektromagnetik. Eksperimennya melibatkan dua kumparan kawat yang dihubungkan ke galvanometer; ketika arus di satu kumparan diubah, arus terinduksi muncul di kumparan lain (energy.gov, 2024). Penemuan ini menjadi dasar untuk generator listrik, yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik, merevolusi produksi listrik.
  • Motor Listrik (1821): Terinspirasi oleh eksperimen Hans Christian Ørsted yang menunjukkan bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet, Faraday menciptakan perangkat sederhana yang menunjukkan gerakan rotasi kawat berarus di sekitar magnet. Ini adalah cikal bakal motor listrik, meskipun desain praktis dikembangkan kemudian oleh ilmuwan lain (royalsociety.org, 2024).
  • Transformator dan Dinamo: Eksperimen Faraday dengan induksi elektromagnetik mengarah pada pengembangan transformator (untuk mengubah tegangan listrik) dan dinamo (untuk menghasilkan arus searah). Meskipun Faraday tidak menciptakan perangkat ini secara langsung, prinsip-prinsipnya menjadi fondasi (britannica.com, 2025).
  • Hukum Faraday tentang Induksi: Faraday merumuskan bahwa gaya gerak listrik (EMF) yang diinduksi dalam sirkuit sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik. Hukum ini, yang kemudian diformalkan secara matematis oleh James Clerk Maxwell, adalah pilar elektromagnetisme (energy.gov, 2024).

Kimia

Faraday juga memberikan kontribusi penting dalam kimia, terutama elektrokimia:

  • Hukum Elektrolisis (1832–1833): Faraday menemukan dua hukum elektrolisis:
    1. Massa zat yang diendapkan selama elektrolisis sebanding dengan jumlah listrik yang dilewatkan.
    2. Massa zat yang diendapkan sebanding dengan massa ekivalen zat tersebut. Hukum ini menjadi dasar untuk memahami reaksi kimia yang melibatkan listrik dan digunakan dalam industri seperti pelapisan logam (royalsociety.org, 2024).
  • Penemuan Benzena (1825): Faraday mengisolasi benzena dari residu minyak ikan paus yang digunakan untuk penerangan gas. Penemuan ini penting untuk kimia organik, karena benzena menjadi bahan dasar dalam pewarna, farmasi, dan bahan peledak (britannica.com, 2025).
  • Terminologi Kimia: Faraday memperkenalkan istilah seperti “anoda,” “katoda,” “elektroda,” dan “ion,” yang masih digunakan hingga kini (history.com, 2024).
  • Gas Cair: Faraday berhasil mencairkan klorin dan gas lain melalui tekanan dan pendinginan, membuka jalan untuk penelitian kriogenik (energy.gov, 2024).

Penelitian Lain

  • Efek Faraday (1845): Faraday menemukan bahwa medan magnet dapat memutar bidang polarisasi cahaya, menunjukkan hubungan antara magnetisme dan cahaya. Penemuan ini, yang dikenal sebagai efek Faraday, menjadi bukti awal bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik (royalsociety.org, 2024).
  • Kandang Faraday: Faraday merancang ruang tertutup dari bahan konduktif untuk memblokir medan elektromagnetik eksternal, yang kini digunakan dalam teknologi seperti pesawat terbang dan peralatan sensitif (britannica.com, 2025).
  • Penelitian Lingkungan: Faraday meneliti polusi udara di London dan kualitas air Sungai Thames, menunjukkan perhatiannya pada dampak sains terhadap masyarakat (history.com, 2024).

3. Metode Ilmiah dan Filosofi Faraday

Faraday dikenal karena pendekatan eksperimentalnya yang ketat dan imajinasinya yang luar biasa. Berikut adalah ciri khas pendekatannya:

  • Eksperimen Sederhana namun Cerdas: Faraday menggunakan peralatan sederhana, seperti kawat, magnet, dan galvanometer, untuk mengungkap prinsip-prinsip kompleks (energy.gov, 2024).
  • Konsep Medan: Faraday memperkenalkan gagasan “medan” untuk menjelaskan interaksi listrik dan magnet, yang berbeda dari pandangan mekanis Newton. Konsep ini diadopsi oleh Maxwell dalam persamaan elektromagnetiknya (royalsociety.org, 2024).
  • Pendidikan Publik: Faraday adalah komunikator sains yang ulung, memberikan Christmas Lectures di Royal Institution untuk anak-anak dan masyarakat umum. Kuliahnya, seperti The Chemical History of a Candle (1860), tetap relevan hingga kini (britannica.com, 2025).
  • Sikap Rendah Hati: Meskipun menerima banyak penghargaan, Faraday menolak gelar kebangsawanan dan jabatan tinggi, memilih fokus pada sains demi kebaikan umat manusia (biography.com, 2024).

4. Tantangan yang Dihadapi

Faraday menghadapi berbagai rintangan selama hidupnya:

  • Latar Belakang Sosial: Berasal dari kelas pekerja dengan pendidikan minim, Faraday sering diremehkan oleh ilmuwan aristokrat. Ia harus mengatasi prasangka kelas di komunitas ilmiah (history.com, 2024).
  • Konflik dengan Humphry Davy: Awalnya mentornya, Davy menjadi iri atas keberhasilan Faraday, terutama setelah Faraday terpilih sebagai anggota Royal Society pada 1824, yang menyebabkan ketegangan profesional (royalsociety.org, 2024).
  • Kesehatan: Pada 1839, Faraday mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik, kemungkinan akibat paparan merkuri di laboratorium dan tekanan kerja. Kesehatannya menurun pada 1850-an, memengaruhi memorinya (britannica.com, 2025).
  • Keterbatasan Matematika: Tidak seperti Maxwell, Faraday tidak terlatih dalam matematika tinggi. Ia mengandalkan intuisi dan eksperimen, yang kadang-kadang membuat idenya sulit diterima oleh ilmuwan lain (energy.gov, 2024).

5. Kehidupan Pribadi dan Nilai-Nilai

Faraday menikahi Sarah Barnard, seorang anggota Sandemanian, pada 1821. Mereka tidak memiliki anak tetapi menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis. Iman Sandemanian Faraday memengaruhi sikapnya terhadap sains, yang ia anggap sebagai cara untuk memahami ciptaan Tuhan (biography.com, 2024). Ia menolak kekayaan pribadi, memilih hidup sederhana, dan menyumbangkan banyak waktu untuk pendidikan publik.

Pada 1858, Ratu Victoria memberikan Faraday sebuah rumah di Hampton Court sebagai penghargaan atas jasanya. Ia meninggal di rumah ini pada 25 Agustus 1867, pada usia 75 tahun (britannica.com, 2025).

6. Warisan dan Pengaruh hingga Mei 2025

Warisan Faraday sangat luas, memengaruhi sains, teknologi, dan pendidikan:

  • Teknologi Modern: Penemuan induksi elektromagnetik menjadi dasar untuk pembangkit listrik, motor, dan transformator, yang mendukung Revolusi Industri Kedua dan kehidupan modern (energy.gov, 2024). Hingga 2025, teknologi ini tetap penting dalam transisi energi hijau, seperti turbin angin dan pembangkit listrik tenaga air (X.com, @EnergyInnovator, 2025).
  • Kimia dan Industri: Hukum elektrolisis digunakan dalam baterai, pelapisan logam, dan produksi bahan kimia. Benzena menjadi bahan kunci dalam industri petrokimia (royalsociety.org, 2024).
  • Pendidikan Sains: Christmas Lectures Faraday menginspirasi pendidikan sains publik, dengan Royal Institution melanjutkan tradisi ini hingga kini (britannica.com, 2025).
  • Penghargaan dan Pengakuan:
    • Faraday terpilih sebagai anggota Royal Society (1824) dan menerima Medali Copley (1832, 1838) serta Medali Rumford (1846) (royalsociety.org, 2024).
    • Namanya diabadikan dalam satuan kapasitansi (farad) dan konstanta Faraday dalam elektrokimia (britannica.com, 2025).
    • Pada 2025, Royal Institution mengadakan pameran virtual untuk memperingati kontribusi Faraday, menyoroti relevansinya dalam energi berkelanjutan (X.com, @RoyalInstitution, 2025).
  • Inspirasi Ilmiah: Karya Faraday memengaruhi ilmuwan seperti Maxwell, yang mengembangkan teori elektromagnetisme, dan Einstein, yang mengakui Faraday sebagai inspirasi (history.com, 2024).

7. Relevansi di Era Modern

Pada Mei 2025, kontribusi Faraday tetap relevan dalam beberapa bidang:

  • Energi Berkelanjutan: Prinsip induksi elektromagnetik mendukung pengembangan teknologi energi terbarukan, seperti generator dalam turbin angin dan tenaga surya (energy.gov, 2024).
  • Inovasi Teknologi: Kandang Faraday digunakan untuk melindungi peralatan elektronik sensitif, seperti satelit dan pusat data (britannica.com, 2025).
  • Pendidikan STEM: Pendekatan eksperimental Faraday menginspirasi kurikulum STEM, dengan fokus pada pembelajaran berbasis eksperimen (X.com, @STEMEducators, 2025).
  • Krisis Iklim: Penelitian Faraday tentang polusi udara di London menunjukkan visinya tentang sains untuk kesejahteraan masyarakat, relevan dengan upaya modern untuk mengatasi perubahan iklim (history.com, 2024).

8. Kesimpulan

Michael Faraday (1791–1867) adalah ilmuwan visioner yang mengubah dunia melalui penemuan-penemuan di bidang elektromagnetisme dan kimia. Dari latar belakang sederhana sebagai anak pandai besi, ia menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah sains, berkat ketekunan, imajinasi, dan pendekatan eksperimentalnya. Penemuannya, seperti induksi elektromagnetik, motor listrik, dan hukum elektrolisis, menjadi fondasi teknologi modern, dari pembangkit listrik hingga industri kimia. Meskipun menghadapi tantangan seperti prasangka kelas dan kesehatan yang menurun, Faraday tetap rendah hati, fokus pada sains untuk kebaikan umat manusia. Hingga Mei 2025, warisannya terus hidup dalam energi berkelanjutan, teknologi canggih, dan pendidikan sains, menjadikannya simbol ketahanan dan inovasi. Seperti yang pernah dikatakan Faraday, “Nothing is too wonderful to be true, if it be consistent with the laws of nature” (royalsociety.org, 2024), sebuah motto yang mencerminkan semangat penemuan yang abadi.

Sumber:


BACA JUGA: Pengertian dan Perbedaan Paham Komunisme Menurut Marxisme: Analisis Mendalam

BACA JUGA: Tim Berners-Lee: Pencetus World Wide Web dan Karya Revolusioner yang Mengubah Dunia

BACA JUGA: Dampak Positif dan Negatif Media Sosial di Era 2025: Peluang dan Tantangan dalam Kehidupan Digital



Categories: